Vrydag 28 Februarie 2014

berbagi ilmu berbagi keindahan :)



Makkiy dan madaniy
1.                  Pengertian Makkiyah dan Madaniyah
Studi tentang ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah sesungguhnya tidak lebih dari memahami  pengelompokan ayat-ayat Al-Quran berdasarkan waktu dan tempat turunnya sebuah atau beberapa buah ayat al-Quran. Dalam hubu gan ini, sekurang-kurangnya ada tiga definisi yang sering dikemukakan para pakar di bidang ini, yaitu :
1.      Makkiyah adalah ayat-ayat al-Quran yang turun sebelum hijrah dan Madaniyah adalah ayat-ayat Al-Quran yang turun sesudah hijrah. Ta’rif ini menetapkan, ayat-ayatyang turun setelah hijrah, sekalipun itu terjadi di sekitar Makkah tetap diklasifikasikan sebagai ayat Madaniyah.
2.      Makkiyah adalah ayat-ayat yang turun di Makkah sekalipun turunnya ayat-ayat itu setelah hijrah. Dan Madaniyyah adalah ayat-ayat yang turun di Madinah.
Bila definisi ini diterima, mungkin ada semacam kesulitan kecil untuk mengklasifikasikan ayat-ayat yang diterima Rasululloh ketika beliau dalam perjalanan.  Misalnya ayat yang turun ketika Rasulullah di Tabuk. Akan dikelompokkan kemana ayat-ayat seperti ini?
3.      Makkiyah adalah ayat-ayat yang khithab-nya ditujukan kepada penduduk Makkah, dan madaniyah adalah ayat-ayat yang khithab-nya ditujukan kepada penduduk Madinah.
Sekalipun ketiga definisi diatas pada dasarnya merupakan bagian dari usaha pengklasifikasian ayat-ayat Al-Quran. Tetapi, untuk menghindari kerancuan, kita lebih suka memilih definisi pertama. Dengan pengklasifikasian yang teliti berdasarkan tempat dan waktu turunnya ayat, akan diketahui ayat-ayat mana saja yang turun lebih dahulu dan turun kemudian.
2.                  Cara mengetahui surah Makkiyah dan Madaniyah
Terdapat beberapa tanda yang dapat membedakan antara ayat Makkiyah dan Madaniyah yang biasa disebut dhawabith, sebagai berikut.
*      Makkiyah
1.      Setiap surah padanya sebagian besar terdapat kata kalla  ( كلّا ).
2.      Setiap surah padanya sebagian besar pada ayatnya terdapat sujud tilawah.
3.      Semua surah yang diawali huruf tahajji seperti Qaf, Nun, Haa mim adalah Makkiyah.
4.      Semua surah yang memuat kisah Adam dan Iblis. Kecuali surah Al-Baqarah.
5.      Semua surah yang memuat kisah para nabi dan umat-umat terdahulu.
6.      Semua surah yang didalamnya terdapat khithab (seruan) kepada semua manusia .
7.      Semua surah yang menyeru dengan kalimat “Anak Adam”.
8.      Semua surah yang menyeru isinya memberi penekanan pada maslah akidah.
9.      Sebagian besar ayatnya pendek-pendek.

*      Madaniyah
1.      Semua surah yang terdapat kalimat “orang-orang yang beriman”.
2.      Semua surah yang padanya terdapat hukum-hukum Faraidh, Hudud, Qishas dan jihad.
3.      Semua surah yang memuat bantahan terhadap Ahlu Al-kitab.
4.      Semua surah yang menyebut “orang-orang munafik”.
5.      Semua surah yang memuat hukum syara’, seperti ibadah, mu’amalah dan al-ahwal al-syakhshiyah.
6.      Ayat Madaniyah umumnya panjang-panjang.
Akan tetapi dhawabith, baik itu pada Madaniyah atau Makkiyah, bukanlah merupakan kepastian. Ketetapan itu diambil berdasarkan Taghlib (kebanyakan atau kebiasaan). (Kamaludin Marzuki, 1994: 48-50).


3.                  Pembagian Surat-Surat Makkiyah, Madaniyah Serta di Antara Makkiyah dan Madaniyah
Menurut Imam Badruddin bin Abdullah al-Zarkasyi bahwa surah-surah yang turun di Makkah berjumlah 83 buah. Akan tetapi berbeda pendapat dengan Ibnu Jarih, beliau menyebutkan bahwa surah yang turun di Makkah berjumlah 85 buah, dan yang turun di Madinah 28 buah”. (Kamaludin Marzuki, 1994: 52).

1.      Berikut susunan surat-surat Makkiyah berdasarkan kronologi turunnya adalah sebagai berikut (M. Qurais Shihab, 1999: 71).
No. Urut
No. Surat
Nama Surat
1.
96
Al-Alaq
2.
68
Al-Qalam
3.
73
Al-Muzzammil
4.
74
Al-Muddatsir
5.
1
Al-Fatihah
6.
111
Al-Masad
7.
81
Al-Takwir
8.
87
Al-’Ala
9
92
Al-lail
10.
89
Al-Fajr
11.
93
Al-Duha
12.
94
Al-Insyiroh
13.
103
Al-Ashr
14.
100
Al-Adiyat
15.
108
Al-Kawtsar
16.
102
Al-Takasur
17.
107
Al-Maun
18.
109
Al-Kafirun
19.
105
Al-Fil
20.
113
Al-Falaq
21.
114
Al-Nas
22.
112
Al-Ikhlas
23.
53
An-Najm
24.
80
’Abasa
25.
97
Al-Qadar
26.
91
Al-Syams
27.
85
Al-Buruj
28.
95
Al-Tin
29.
106
Al-Quraisy
30.
101
Al-Baqarah
31.
75
Al-Qiyamah
32.
104
Al-Humazah
33.
77
Al-Mursalat
34.
50
Qaf
35.
90
Al-Balad
36.
86
Al-Thariq
37.
54
Al-Qamar
38.
38
Shad
39.
7
Al-A’raf
40
72
Al-Jin
41.
36
Yasin
42.
25
Al-Furqan
43.
35
Al-Fathir
44.
19
Maryam
45
20
Thaha
46
56
Al-Waqi’ah
47
26
As-Syuara’
48
27
Al-Namal
49
28
Al-Qashas
50
17
Al-Isra’
51
10
Yunus
52
11
Hud
53
12
Yusuf
54
15
Al-Hijr
55
6
Al-An’am
56
37
Al-Shaffat
57
31
Luqman
58
34
Sabak
59
39
Al-Zumar
60
40
Ghafir
61
41
Fushshilat
62
42
Al-Syura
63
43
Al-Zukhrof
64
44
Al-Dukhan
65
45
Al-Jatsiah
66
46
Al-Ahqaf
67
51
Al-Dzariyat
68
88
Al-Ghasyiyah
69
18
Al-Kahfi
70
16
Al-Nahl
71
71
Nuh
72
14
Ibrahim
73
21
Al-Anbiya’
74
23
Al-Mu’minun
75
32
Al-Sajadah
76
52
Al-Thur
77
67
Al-Mulk
78
69
Al-Haqqah
79
70
Al-Ma’arij
80
78
Al-Naba’
81
79
Al-Naziyat
82
82
Al-Infithar
83
84
Al-Insyiqaq
84
30
Al-Rum
85
29
Al-Ankabut
86
83
Al-Muthaffifin
2.      Berikut susunan surat-surat Madaniyah berdasarkan kronologi turunnya adalah sebagai berikut (Qurais Shihab, 1999: 72)
No. Urut
No. Surat
Nama Surat
1.
2
Al-Baqarah
2.
8
Al-Anfal
3.
73
Al-Imran
4.
33
Al-Ahzab
5.
60
Al-Mumtahanah
6.
4
Al-nisa’
7.
57
Al-Hadid
8.
47
Al-Qital
9
65
Al-thalaq
10.
59
Al-Hasyr
11.
24
Al-Nur
12.
22
Al-Hajj
13.
63
Al-Munafiqun
14.
58
Al-Nujadilah
15.
49
Al-Hujurat
16.
66
Al-Tahrim
17.
64
Al-Taghabun
18.
61
Al-Shaf
19.
62
Al-Jumuah
20.
48
Al-Fath
21.
5
Al-Maidah
22.
9
Al-Tawbah
23.
110
Al-Nashr
3.      Berikut susunan surat-surat di antara Makkiyah dan Madaniyah berdasarkan beberapa Surat dan ayat yang diperselisihkan oleh para Ulama.
Menurut Quraish shihab dalam bukunya Sejarah dan Ulumul Qur’an, Surat Makkiyah tidak berarti seluruh ayat yang terdapat dalam Surat tersebut diturunkan di Makkah sebelum hijrah; sebaliknya. Penamaan itu hanyalah karena surat tersebut memuat mayoritas ayat Makkiyah atau Madaniyah” (Qurais Shihab, 1999: 72), juga atas dasar dari pendapat Abul Qasim yang begitu membingungkan pembaca serta atas dasar alasan menghormati dan menghargai dari berbagai pendapat para ulama yang berbeda memahami pembagian Makkiyah dan Madaniyah. adalah sebagai berikut :
No. Urut
Nama Surat/Ayat
Keterangan
1.
Al-Fatihah
Diperselisihkan para Ulama’
2.
Al-Ra’d
Diperselisihkan para Ulama’
3.
Al-Rahman
Diperselisihkan para Ulama’
4.
Al-Shaf
Diperselisihkan para Ulama’
5.
Al-Taghabun
Diperselisihkan para Ulama’
6.
Al-Tathfif
Diperselisihkan para Ulama’
7.
Al-Qadar
Diperselisihkan para Ulama’
8.
Al-Bayyinah
Diperselisihkan para Ulama’
9
Al-Zalzalah
Diperselisihkan para Ulama’
10.
Al-Ikhlash
Diperselisihkan para Ulama’
11.
Al-Mu’awwidzatayn
(Al-Falaq dan Al-nas)
Diperselisihkan para Ulama’
12.
Ayat 13 Surat Al-Hujarah
Turun di Makkah hukumnya Madinah
13.
Ayat 3-5 Al-Maidah
Turun di Makkah hukumnya Madinah pada hari jumat ketika umat Islam Wuquf di Arafah waktu haji Wada’
14.
Ayat 17 Al-Anbiyak
Madinah mirip Makkah, turun berhubungan dengan kedatangan kaum Nasrani Najran
Hal di atas kami kutip dari pembahasan Quraish Shihab dalam buku ”Sejarah dan Ulumul Qur’an”  beberapa surat atau ayat yang bermasalah dalam kesimpulan Antara Makki dan Madani tidak semua kami katagorikan pada ayat yang bermasalah, seperti Ayat yang di turunkan pada siang hari, malam hari, yang di saksikan sejumlah malaikat atau yang tidak disaksikan malaikat, karena bagi pembahas masih jelas waktu dan tempat diturunkannya.
4.                  Ayat-ayat yang Turun di Makkah, dan Hukumnya Madaniyah
1.      Ayat 13 surah Al-Hujurat
2.      Ayat 3 sampai dengan 5 surah Al-Maidah.
Ayat 13 surah Al-Hujurat, turun pada waktu Fathu Makkah. Ayat ini dinyatakan Madaniyyah karena turun sesudah hijrah. Dan tiga ayat surah Al-Maidah, yakni ayat 3, 4 dan 5 turun pada hari jum’at. Kala itu umat islam tengah berwuquf di padang arafah dalam peristiwa haji wada’. Haji ini dilaksanakan Rasulullah saw setelah beliau berhijrah. Maka ketiga ayat di atas, diklasifikasikan sebagai ayat-ayat Madaniyah kendatipun turun di Arafah dan seperti di ketahui arafah adalah kawasan di sekitar Mekkah. 
5.                  Ayat-ayat yang Turun di Madinah, dan Hukumnya Makiyyah
1.      Al-Mumtahanah
2.      Ayat 41 surah An-Nahl
Surah Al-Mumtahanah turun ketika Rasulullah hendak berangkat menuju Mekkah menjelang futuh Mekkah. Ini artinya terjadi setelah hijrah. Kisahnya demikian: mengetahui Rasulullah hendak berangkat ke Mekkah, seorang bernama Hattab bin Abi Balta’ah menulis surah untuk disampaikan kepada orang Quraisy di Mekkah. Isinya, menginformasikan rencana Rasulullah dan kaum muslimin yang akan berangkat ke kota yang disebut paling terakhir.
Tapi, entah mengapa Al-Zarkasyi mengklasifikasikan ayat-ayat ini sebagai Makkiyah.  Ada kemungkinan, penulis kitab Al-Burhan fi ‘ Ulum Al-Qur’an ini sepakat dengan pendapat yang mengatakan ayat Makkiyah adalah ayta-ayat yang kitabnya ditujukan kepada penduduk Mekkah.
Bila melihat kasus ayat 41 surah An-Nahl, tampaknya kemungkinan itu benar. Sebab Al-Zarkasyi juga memasukan ayat yang turun setelah hijrah ini sebagai ayat Madaniyah yang hukumnya Makkiyah, oleh karna kitabnya ditujukan kepada ahlu Mekkah.
3.      Mulai surah At-Taubah (Bara’ah) sampai dengan ayat 28. Ayat-ayat ini sesungguhnya Madaniyah. Tetapi kitabnya ditujukan kepada penduduk Mekkah.





Daftar pustaka
Marzuki, Kamaluddin. 1994. Ulumul Qur’an. Bandung: PT. Remaja Rosida Karya.
Shihab, M Quraish, dkk.. 1999. Sejarah dan Ulumul Qur’an. Jakarta: Pustaka      Firdaus.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking